Kamis, 23 April 2009

Aktivitas baruku di Manna


Kemarin malam (senin malam), (waktu maghrib mpe isya) seperti biasa kami berada di Masjid Agung dekat rumah kami untuk mengikuti Sholat berjama’ah Maghrib dan Isya. Di sela-sela waktu maghrib dan isya biasanya di Masjid itu diadakan akivitas mengaji bersama… Kami rasa amalan itu baik juga, dan kami pun akhirnya sepakat mengikutinya, walaupun sebenarnya saya dan suami pun di rumah mempunyai program tilawah bersama sambil membaca terjemahan serta sambil mengkaji Tafsirnya, yakni Tafsir Ibnu Katsir. Tapi ditambah dengan niat untuk mempererat silaturrahmi dengan tetangga dan untuk menambah kenalan tetangga2, kami pun mengalihkan program tilawah kami ke waktu yg lain (sedihnya akibat dialihkan jadwal tersebut, program kami ini akhirnya menjadi macet).

Kira-kira kurang dari sebulan mungkin kami mengikuti aktivitas tadarus berjama’ah itu, hingga akhirnya dengan seizin Allah, saya diamanahi oleh Allah untuk mengajar Al-Quran dan ilmu-ilmu Islam anak-anak SD di daerah itu yang sering ke Masjid. Sebetulnya pertemuan dengan anak-anak ini pun kebetulan alias tidak sengaja dan tidak direncanakan (pada hakikatnya sudah diatur oleh Allah, karena tidak ada sesuatu kejadian pun di dunia ini yang kebetulan semata).
Bercerita sedikit mengenai pertemuan dengan anak-anak ini. Pada saat para org tua hendak melakukan tadarus bersama, kulihat anak-anak itu juga mengambil Al-Quran, ada juga mengambil iqro dan kemudian mereka melingkar, mengaji satu persatu tanpa didampingi oleh guru atau pendamping… yang kufikir saat itu, bagaimana jika anak-anak itu dalam mengajinya ada yang salah, dan nggak ada yang mengoreksinya, kasian sekali. Akhirya kuurungkan niat untuk bertadarus bersama jama’ah Masjid, dan kulangkahkan kaki menuju kumpulan anak-anak itu.. kusapa mereka, “Pada ngaji ya? Waah Subhanallah… pinter-pinter,,, bagaimana kalau kita belajar mengaji bersama?” tak lupa kuperkenalkan juga namaku, “nama saya lina, kalian bias panggil saya teteh”. Tak panjang lebar saya memperkenalkan diri kemudian kuajak mereka mengaji bergantian dan ketika yang satu sedang mengaji ayat-ayat Allah, yang lain harus menyimak dan memperhatikan, dan harus dikoreksi oleh yang mendengarkan jika ada yang salah. Itulah pertemuan pertamaku dengan anak-anak yang sampai sekarang InsyaAllah sedang belajar mengaji Al-Quran dan ilmu-ilmu Islam lainnya.
Walhasil sekarang aku sudah off di tadarusan berjama’ah itu. Tapi on di tadarusan berjam’ah bersama anak-anak(tapi nggak hanya tadarus aja) dan tempatnya masih di Masjid yang sama, hanya berjarak beberapa meter dengan ibu-ibu/bapak-bapak yang sedang tadarusan, jadi sesekali kami harus beradu suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar