Rabu, 29 April 2009

Masih lanjutan dari postingan Blog sebelumnya tentang Asyiknya Membaca Novel Islami.

Tentang kesalehan pribadi dan keshalehan umum, persatuan kaum muslimin
Orang-orang muslim yang kaya diharapkan untuk dapat bersatu merapatkan shaff dalam barisan perjuangan. Sehingga tidak terjadi suatu kehendak yang hanya bersifat keshalehan pribadi, tetapi tidak mendapatkan sebuah kemaslahatan pada masyarakat.
Banyak sekali orang-orang yang hanya menginginkan keshalehan individu. Sehingga
menafikkan keshalehan umum. Menganggap bahwa, suatu hal yang menurut kehendaknya menyenangkan. Maka itulah yang harus dia lakukan, untuk menyenangkan hatinya. Yaitu sebuah kesenangan yang hanya menentramkan hatinya, tetapi mengacuhkan kesenangan saudara-saudaranya. Banyak orang-orang muslim yang masih sangat membutuhkan uluran tangan dari saudara-saudara muslim yang lainnya. Kalau lah kita hanya menyalahkan para misionaris yang sedang gencar-gencarnya memurtadkan orang-orang Islam. Itu tidaklah adil. Karena letak dari kesalahannya, adalah karena kita tidak pernah perduli dengan saudara-saudara kita sesama muslim. Sehingga Itsar, satu kata dalam barisan muslimin telah terkoyak dan rusak. Itsar hanya menjadi selogan kosong, dan hanya menjadi kenangan sejarah yang menganggumkan. Bukan menjadikan semangat kita, untuk menjadikan contoh bagi diri dalam mencintai saudara-saudara
muslim.

Aku jadi teringat sebuah cerita para pasukan muslim yang akan bertempur malawan tentara kafir. Saat-saat para tentara kafir mengira bahwa tentara Islam tidak pernah melatih kekompakan. Tetapi, tidak diduga-duga. Saat tentara kafir melihat tentara Islam yang sedang menyebrang sungai. Hingga salah satu tentara Islam kehilangan kantong air minumnya kedalam sungai. Tanpa dikomandopun, seluruh tentara Islam langsung mencari kantong air milik saudara seimannya. Melihat kejadian itu, seketika tentara kafir langsung menyerah. “Bagaimana kita akan menyerang sebuah pasukan. Yang pasukan itu sangat perduli dengan temannya. Kalau kita bunuh salah satu tentara Islam. pastilah mereka semua akan membinasakan kita” ucap panglima perang tentara kafir. Sungguh ini menjadi pelajaran bagi umat Islam. Pelajaran untuk saling perdulidengan saudara seimannya. Itsar.

Tentang Kesempurnaannya Allah SWT
Air. Sungguh Benar-benar segar rasanya. Sungguh Allah benar-benar maha sempurna.
Menciptakan sesuatu tiada yang sia-sia. Bahkan air pun, sungguh sangat berharga.
Sampai-sampai Allah, selalu mengiming-imingkan surganya dengan air sungai yang
mengalir segar. Sungguh bodoh bagi orang-orang yang mengatakan “perumpamaan Allah
itu hanya untuk orang-orang Arab saja! Allah, hanya menakut-nakuti orang Arab dengan
Api. Dan memberikan gambaran surganya dengan air! Ya, memang orang Arab pasti
takut api karena mereka tinggal didaerah panas. Dan mereka akan senang dengan air
karena mereka benar-benar membutuhkan” Pernyataan yang bodoh. Sesungguhnya semua manusia pada dasarnya menyukai air dan tidak menyukai api atau yang berhawa panas. Lalu apakah orang-orang Eskimo suka memakan api? Karena mereka tinggal di kutub! Tentu tidak, jikalau mereka terbakar mereka pun akan kepanasan. Dan sesungguhnya, api yang sangat kecil pun bias menyakiti manusia. Tidak seperti es atau air.

Kalimat penyemangat dakwah
Kini aku sudah bersiap untuk berangkat. Menuju ladang pahala yang siap untuk dicangkul. Dan semoga aku dapat menuai hasilnya kelak. Desa kumuh tempat mangkal kajian para preman tidak jauh dari tempatku. Jadi hanya dengan berjalan kaki, maka akan lebih cepat. Kalau naik angkot, malah harus muter-muter dulu. Matahari begitu terik, meskipun waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi. Langkahku tegap penuh semangat, menuju pahala yang menanti untuk aku petik. Dan aku nikmati kelak dimasa yang akan datang.

Mata ini sudah memandang sederetan rumah-rumah kumuh yang membentang. Beda sekali dengan perumahan-perumahan yang aku lewati. Sungguh ironis, kehidupan hedonis yang menyekat mereka. Menyekat antara si miskin dan si kaya. Apalagi kekuatan kapitalis yang begitu gencarnya menghancurkan orang-orang miskin. Tapi tunggu, umat Islam akan bangkit. Memumpuk kejayaan masa silam yang gemilang. Dan umat-umat kafir menjadi umat-umat yang meminta perlindungan umat Islam. Allahu Akbar!!!

Aku kembali ke kamar, dan mengambil buku suci pedoman hidup manusia. Al Qur’an. Hanya inilah cara satu-satunya yang dapat memperkuat diriku lagi.

[2.214] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacammacam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
amat dekat.
[16.110] Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah
sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu
sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[2.218] Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan
berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
[3.142] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi
Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
[5.35] Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan
[5.54] Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah,
dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui.
[9.16] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah
belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan
tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[9.41] Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan
berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
[25.52] Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap
mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.
Suatu hal yang mendasar, yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya adalah rasa kasih dan sayang serta memberikan peringatan
dengan lemah lembut. Juga memberikan amanah kepada seseorang, dengan sesuai
tingkatan keimanannya. Tidaklah seorang yang bijak, jika menyeruhkan kebenaran tetapi
dia sendiri tidak melakukan. Tidaklah kebenaran itu akan terwujud, jika kebenaran itu
hanya berada pada ucapan-ucapan semata. Tidaklah ucapan-ucapan kebenaran akan
terwujud, jika perilaku si pengucap menyimpang dari perkataan kebenarannya. Orang
bijaklah, yang menyerukan tentang kebenaran, dan dia mengetahui kebenarannya serta
mengetahui kadar iman dari seorang yang akan diserunya.

Lagunya Izzis
“Dimana dicari pemuda kahfi
Terasing demi kebenaran hakiki
Dimana jiwa pasukan badar berani
Menoreh nama mulia perkasa abadi
Umat melolong di gelap kelam
Tiada pelita penyinar terang
Penunjuk jalan kini membungkam
Lalu kapankah fajar kan datang
Mengapa kau patahkan pedangmu
Hingga musuh mampu membobol bentengmu
Menjarah menindas dan menyiksa
Dan kita hanya diam sekedar terpana”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar