Selasa, 28 April 2009

BAHAGIANYA MENJADI SEORANG IBU



Mungkin kita sering mendengar “syurga berada di bawah telapak kaki ibu”. Ini menunjukkan bahwa posisi seorang ibu sungguh amat mulia, memiliki kedudukan yang istimewa. Namun, sangat disayangkan, seringkali kita melihat posisi yang amat mulia itu tidak dioptimalkan. Bahkan tidak sedikit seorang Ibu meremehkan peran ini.
Memang di era seperti sekarang ini, ketika kapitalisme, liberalisme, matrealisme menyusup ke dalam celah-celah kehidupan keluarga muslim. Mulai ada ide-ide atau konsep yang mengganggu kenyamanan keluarga muslim yang hendak mewujudkan profil keluarga muslim. Misalnya, pemikiran moderat yang menilai peran keibuan menghalangi perempuan untuk eksis di dunia publik, mereka mempertentangkan peran ibu dengan peran publik. Selain itu kapitalisme juga mendorong perempuan untuk full di luar untuk bekerja.
Untuk para ibu atau calon ibu, mungkin kita perlu merenung sejenak. Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini? Apakah hidup kita ini akan selamanya? Jika jawabannya ternyata hidup kita sementara di dunia ini, lantas apakah kita masih punya harapan untuk mengakhiri hidup kita dengan baik? Akhir yang baik tentu harus menjadi orang yang baik. Bagaimana menjadi orang yang baik? Apa amal utama bagi seorang muslimah? Sehingga kita senantiasa memprioritaskan amal yang memang layak untuk diprioritaskan. Disinilah perlunya kita mengkaji Islam. Ternyata Islam sangat memperhatikan peran ibu ini.
Untuk mengetahui apakah kita sudah menjalankan peran ibu ini dengan baik apa belum, tentu kita harus mempunyai tolak ukur atau kriteria menjadi seorang ibu yang baik. Kriteria ibu yang baik adalah dengan cara menjalankan kewajiban sebagai seorang ibu. Dan kewajiban ini merupakan peran pokok muslimah yang utama. Jika ditinggalkan akan berdosa, sebaliknya jika dijalankan dengan baik maka akan mendapat pahala yang besar, dari pada berkarir. Diantara kewajiban ibu itu antara lain,
• Menjaga atau merawat kehamilan
• Melahirkan
• Menyusui
• Mengasuh anak kecil
• Mendidik pada usia dini
Ketika mengabaikan peran-peran tersebut, maka criteria menjadi ibu yang baik belum tercapai. Apalagi meninggalkan kewajiban untuk mengejar yang mubah yang jelas tidak akan mendapat apa-apa dari karirnya, malah bias jadi yang didapat adalah dosa karena telah melalaikan kewajiban.
Supaya kita dapat menjadi seorang ibu yang baik, tentu kita harus memiliki motivasi diri yang dapat mendorong kita melakukan kewajiban terseut dengan maksimal. Yaitu dengan belajar, bagaimana Islam memberikan arahan kepada seorang Ibu. Dalam nash-nash Al-Quran dan dalam Al Hadist bayak pujian dan penghormatan Islam bagi peran Ibu. Misalnya, jika di kantor kita tau bahwa atasan akan memberikan gaji 2 kali lipat jika kita dapat menyelesaikan pekerjaan secepatnya. Tentu kita akan bersungguh2, karena kita tahu kita akan mendapatkan gaji/materi dua kali lipat dalam satu waktu. Ini adalah motivasi materi. Begitu juga denga peran ibu ini, jika kita tahu apa yang akan diberikan Sang Pencipta terhadap peran ibu ini, tentu kita akan sekuat tenaga meraihnya dan menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin.
Misalnya untuk yang hamil, dalam sebuah hadist disebutkan, “apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah malaikat untuknya, Allah SWT mencatatkan baginya 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.” (Al-Hadist)
Untuk muslimah yang akan melahirkan, dalam sebuah hadist pula disebutkan “apabila seorang perempuan mulai sakit hendak melahirkan, makak Allah SWT mencatatkan baginya pahala bagaikan orang yang berjihad di jalan Allah (fisabilillah)”
Untuk muslimah yang sedang/sudah melahirkan, “apabila seseorang perempuan melahirkan anak, maka keluarlah ia dari dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya”
Kemudian ketika si Ibu mulai menyusui, “setiap 1 tegukan dari pada susunya maka ia diberikan 1 kebaikan” waah subhanallah berapa tegukan yang diminum seorang bayi dalam 2 tahun penuh??
Ketika seorang Ibu mulai mengasuh, “ketika seorang ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang lagi sakit maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah”
Maha Suci Allah, kalau kita melihat seperti ini, pasti setiap muslimah akan besungguh-sungguh. Karena melihat begitu besar janji Allah SWT bagi orang-orang yang menjalankan peran ibu dengan sebaik-baiknya. Tidak setara dengan gaji yang didapat setiap bulan, pasti dia tidak rela menukar dengan dunia dan segala isinya ini karena Syurga itu lebih baik dari pada dunia dan segala isinya.

--Resume Voice of Islam edisi 24 April 2009, rubrik sakinah--

1 komentar:

  1. >>>>>>>Mungkin kita perlu merenung sejenak. Apa sebenarnya yang kita cari di dunia >>>>>>>ini? Apakah hidup kita ini akan selamanya? Jika jawabannya ternyata hidup >>>>>>>kita sementara di dunia ini, lantas apakah kita masih punya harapan untuk >>>>>>>mengakhiri hidup kita dengan baik? Akhir yang baik tentu harus menjadi orang >>>>>>>yang baik. Bagaimana menjadi orang yang baik? Apa amal utama bagi seorang >>>>>>>muslimah? Sehingga kita senantiasa memprioritaskan amal yang memang layak >>>>>>>untuk diprioritaskan. Disinilah perlunya kita mengkaji Islam. >>>>>


    Yak tull..Perlu mengkaji ISLAM
    SETUJA (bukan comment, tapi sekedar menambahi agar dalam perenungan pembaca ada gambaran)
    Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini?>>>>>>

    APA JAWABAN YANG BENAR?

    1. Untuk mencari makan?
    2. Untuk mencari kekayaan?
    3. Untuk bersenang-senang?
    4. Untuk kawin?
    5. Untuk menjadi orang terkenal di dunia?
    6. Untuk menguasai dunia?
    7. Untuk memakmurkan dunia?
    8. Untuk beribadah kepada Tuhan?
    9. Untuk menjadi wakil Tuhan di dunia?
    10. Untuk mencari Ridlo Tuhan?

    Hugh Hefner
    SANG “PLAYBOY”
    GEORGE W. BUSH
    PRESIDEN PERANG
    Inul Dara
    Menggoyang panggung sambil ngebor
    BANG HAJI
    DI USIA 61 TH
    Jika dangdut
    go global (mendunia)
    saya bisa mati merem”
    Ultah, 11 Desember 2007,
    Hotel Sultan Jakarta

    ANDI MALLARANGENG
    “SAYA NGGAK PUNYA RENCANA UNTUK MENJADI APA DAN MENCAPAI APA PUN. BAGI SAYA HIDUP INI MENGALIR KE MANA, KITA TIDAK TAHU, YANG PASTI SUATU KETIKA AKAN SAMPAI DI MUARA”

    CHRISTIAN JOHANNES
    MASALAH TERPENTING ADALAH MENDISIPLINKAN DIRI, MENCINTAI APA YANG KITA KERJAKAN.
    HIDUP ADALAH PERJUANGAN.

    SAYA INGIN BERTANDING DI LAS VEGAS, KARENA DI SANALAH
    SARANGNYA PETINJU HEBAT YANG DIKENAL DUNIA

    SOFYAN A. DJALIL, SH, MA, MALD, Ph.d ;MENTERI NEGARA BUMN


    HIDUP SELALU DI PERSIMPANGAN, CARI KERJA, ISTERI …

    BAGI SAYA HIDUP INI SAYA JALANI DENGAN BAIK, YANG TERPENTING ADALAH SELALU MEMILIKI SPIRIT UNTUK
    BELAJAR DAN BEKERJA KERAS

    ORANG YANG SUKSES ADALAH ORANG YANG PERSISTENCE, TELITI, DAN MAU BEKERJA “KOTOR TANGAN”


    BUTET KARTAREDJASA
    “URIP MUNG MAMPIR NGGUYU…”

    Moammar Emka
    Petualangan pelacuran dan hiburan syahwat…

    APA JAWABAN YANG BENAR?
    jawabannya
    TIDAK ADA JAWABAN YANG BENAR
    TIDAK ADA JAWABAN YANG SALAH

    SEMUA JAWABAN MANUSIA RELATIF

    APA JAWABAN YANG PASTI BENAR?
    HARUS DIKEMBALIKAN
    PADA JAWABAN YANG PASTI BENAR


    PENCIPTA PASTI ADA

    PERTANYAANnya HARUS BERUBAH:>>>>

    APA TUJUAN PENCIPTA
    MENCIPTAKAN MANUSIA?

    APA JAWABAN YANG PASTI BENAR?>>MANUSIA MEMBUTUHKAN
    INFORMASI DARI PENCIPTA!!!

    ADA 3 KEMUNGKINAN:
    1. MANUSIA MENCARI INFORMASI KEPADA PENCIPTA
    2. PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA
    3. PENCIPTA TIDAK MEMBERI INFORMASI

    KEMUNGKINAN YANG BENAR

    MENURUT AQAL ADALAH: PENCIPTA MEMBERI INFORMASI KEPADA MANUSIA

    JIKA TIDAK ADA
    INFORMASI? MANUSIA BEBAS MENGATUR KEHIDUPANNYA

    JIKA ADA
    INFORMASI? MANUSIA HARUS MEMBUKTIKAN APAKAH INFORMASI
    TERSEBUT BENAR-BENAR DARI PENCIPTA

    BUKTI BAHWA AL QUR’AN
    BENAR-BENAR DARI PENCIPTA

    FAKTA AL QUR’AN>>>>APA YANG PASTI DARI AL QUR’AN?

    AL QUR’AN PASTI >>>KITAB BERBAHASA ARAB

    Yang bukan karangan bangsa arab
    QS. Ath-Thur: 33-34, QS. Hud: 13, QS. Yunus: 38, QS. Al-Baqarah:23, Bangsa Arab
    Tidak Mampu
    DAN JUGA BUKAN KARANGAN MUHAMMAD SAW
    Bukan Dari Jabr (QS. An Nahl:103)

    Akan tetapi yang BENAR
    adalah DARI ALLAH SWT>>Firman Allah>>Kalamullah>>Mukjizat
    (Baca sejarahnya)



    Baiklah jadi singkatnya mari kita ilustrasikan begini saja

    Makhluk diciptakan sebagai Pengemban Misi
    (salah satunya kita >> MANUSIA)

    Ciri Pengemban Misi
     Berada di planet atau tempat misterius Menjalankan perintah dari pihak tertentu
     Menjalankan sebuah misi
     Menghadapi penentangan dari pihak tertentu yang menghalangi misi
     Kelompok itu dihadapi sehingga terjadi pertikaian
     Tim menggunakan panduan (buku / sarana lain) dari pemberi tugas mereka.
     Selalu berkomunikasi dengan pemberi tugas
     Setelah misi selesai, mereka pulang meninggalkan planet, untuk berikutnya melaporkan hasil kerja mereka
    Pengemban Misi Islam
     Berada di bumi untuk menjalankan perintah dari Sang Khaliq (Allah SWT)
     Menjalankan sebuah misi untuk menerapkan syariat-Nya
     Menghadapi penentangan dari pihak tertentu yang menghalangi misi
     Kelompok itu dihadapi sehingga terjadi pertikaian
     Tim menggunakan panduan (Al-Quran dan As Sunah) dari pemberi tugas mereka.
     Selalu berkomunikasi dengan Allah SWT
     Setelah misi selesai, mereka kembali menghadap Sang Khaliq, untuk mempertanggungjawabkan hasil usahanya di dunia

    Semoga bermanfaat

    BalasHapus